Minggu, 24 April 2011

Untukmu Emak dan Abahku

“Emak dan Abah”
Mungkin itu bukan panggilan elit,
Tak sekeren kata mammah dan pappah.
Tak seindah kata ayah dan bunda.
Tapi itu adalah panggilan kasih dan sayangku.
Panggilan kebesaranku untukmu Emak dan Abahku….

“Emak dan Abah”
Mereka adalah hartaku yang paling berharga. Harta yang tak bisa disamakan dengan intan maupun permata. Harta yang akan kujaga, kusimpan dan kurawat dalam lubuk hati terdalamku.
“Emak dan Abah”
Merekalah super hero paling hebat. Lebih kuat dari seperman dan wonder woman.
“Emak dan Abah”
Merekalah guru yang paling sabar dalam mendidik. Lebih pintar dan cerdas dari pada dosen-dosen di universitas.
“Emak dan Abah”
Merekalah pekerja paling keras. Lrbih kuat dari pada penambang batu cadas.
“Emak”
Kaulah wanita perkasa pengemban tugas mulia. Kau rawat aku dalam kandunganmu. Kau jaga nutrisi dan tingkah lakumu. Agar aku terlahir selamat dan sehat.
“Emak”
Saat detik kelahiranku, kau meregang nyawa. Berada dimulut kematian. Kau berjuang sekuat tenagamu, agar aku terlahir selamat dan sehat.
“Abah”
Saat detik kelahiranku, kau berharap penuh cemas. Mulutmu berkomat-kamit melafalkan do’a, agar aku terlahir selamat dan sehat.
“Emak dan Abah”
Saat aku berhasil mencapai dunia, kalian menghela nafas lega. Kalian rawat aku penuh kasih dan sayang. Tak peduli harus tidur tengah malam dan bangun di pagi buta. Tak peduli banyak waktu tersita.
“Emak dan Abah”
Kini setelah aku beranjak dewasa, aku berani menentang kalian. Aku berani membohongi kalian. Jarang bahkan tak pernah berterima kasih pada kalian.
“Emak dan Abah”
Walau mungkin terlambat, dalam lubuk hati terdalamku. Tersimpan begitu banyak kata maaf dan ucapan terimakasih. Walau tak dapat kusampaikan lewat lisan, karena mulut ini kaku, lidah ini kelu setiap kali kuingin mengucapkannya. Biarlah saat ini tersimpan dalam hatiku. Tapi suatu saat nanti aku berjanji pasti akan kuucapkan terima kasihku untukmu Emak dan Abahku…..

0 komentar:

Posting Komentar